Tangkapan Layar 2024-11-28 pukul 16.15.23

Andi Satya Adi Saputra Ingatkan Pentingnya Antisipasi DBD di Musim Hujan

Samarinda – Memasuki musim hujan, masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Imbauan ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, yang juga seorang dokter. Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk menghadapi peningkatan kasus DBD yang biasanya melonjak selama musim pancaroba, terutama dari November hingga April.

Menurut Andi Satya, data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan lonjakan kasus DBD yang signifikan. Pada Maret 2024, tercatat 53.131 kasus DBD di Indonesia dengan 404 kematian. Angka ini meningkat pada minggu berikutnya menjadi 60.296 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 455 orang.

“DBD sering muncul pada musim pancaroba. Kita harus proaktif, terutama dengan memeriksa genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” ujar Andi dalam wawancara telepon, Senin (18/11/2024).

Prinsip 3M Plus dan Fogging Sebagai Langkah Pencegahan

Andi menjelaskan bahwa upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus, yang meliputi: Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, Menutup rapat tempat penyimpanan air agar tidak menjadi sarang nyamuk, serta Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan. Langkah ini dinilai efektif untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD.

Selain 3M Plus, ia juga menganjurkan pelaksanaan pengasapan atau fogging secara berkala, terutama di daerah-daerah yang mencatatkan kasus DBD tinggi. Fogging dianggap penting untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga rantai penularan DBD bisa segera terputus.

“Fogging bertujuan membunuh nyamuk dewasa untuk memutus rantai penularan DBD. Tindakan ini sangat penting agar penyebaran penyakit bisa segera dihentikan dan tidak semakin meluas,” ujarnya.

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Diperlukan

Lebih lanjut, Andi menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas lokal dalam upaya pencegahan wabah DBD. Ia meminta pemerintah daerah untuk lebih aktif melakukan sosialisasi terkait bahaya DBD serta memastikan ketersediaan fasilitas medis, seperti rumah sakit dan puskesmas, untuk menangani pasien DBD.

“Semua pihak harus berperan aktif. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan dan keselamatan kita bersama,” tambah Andi.

Dengan musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga awal tahun depan, ia berharap langkah-langkah preventif ini mampu menekan peningkatan kasus DBD di Kaltim maupun Indonesia secara umum.(adv)

Posted in

Berita Lainnya

Desain tanpa judul (4)_11zon
Desain tanpa judul (2)_11zon
Desain tanpa judul_11zon
Desain tanpa judul (1)_11zon
Desain tanpa judul (3)_11zon
Desain tanpa judul (4)_11zon
Desain tanpa judul (2)_11zon
Desain tanpa judul_11zon
Desain tanpa judul (3)_11zon

Populer Post

Arsip