Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mengingatkan Dinas Pariwisata untuk lebih kreatif dalam mengembangkan destinasi wisata baru dan mengadakan atraksi yang berbeda dari yang sudah ada. Ia percaya, dengan pendekatan yang lebih inovatif, Kaltim dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah.

“Kita harus berani berpikir berbeda. Dengan anggaran yang ada, penting bagi kita untuk merancang rencana yang baik dan belajar dari daerah lain yang lebih dulu sukses,” ujar Subandi saat diwawancarai, Rabu (20/11/2024).

Lubang Bekas Tambang Sebagai Destinasi Wisata Air

Subandi mengusulkan agar lubang-lubang bekas tambang yang banyak tersebar di Kaltim dimanfaatkan sebagai destinasi wisata air. Menurutnya, ini bisa menjadi daya tarik yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.

“Dengan inisiatif ini, Kalimantan Timur diharapkan mampu mengubah tantangan menjadi peluang besar, menciptakan destinasi wisata air yang berdaya saing, dan mendorong pengembangan ekonomi berbasis pariwisata,” ungkapnya.

Peluang Pariwisata di Kaltim sebagai Penyangga IKN

Sebagai wilayah yang berada di dekat Ibu Kota Negara (IKN), Subandi menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata Kaltim. Dengan banyaknya pekerja dan pengunjung dari luar daerah yang akan datang ke Kaltim, kebutuhan akan destinasi wisata yang menarik akan semakin besar.

“Sebagai penyangga IKN, kita harus siap menerima banyak pengunjung. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan sektor pariwisata Kaltim,” kata Subandi.

Berau dan Studi Banding sebagai Langkah Penting

Subandi juga mengapresiasi perbaikan yang telah dilakukan di Kabupaten Berau, yang memiliki potensi wisata luar biasa. Meski demikian, ia berharap pengelolaan destinasi wisata di Berau dapat lebih kreatif dan profesional untuk menarik lebih banyak wisatawan.

“Kita perlu belajar dari daerah lain yang sudah maju pariwisatanya. Dengan anggaran yang ada dan perencanaan yang matang, Kaltim bisa mengembangkan potensi wisata yang lebih besar,” ujarnya. (adv)