Ceritaborneo.com, SAMBOJA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, baru-baru ini melaksanakan kegiatan reses masa persidangan I periode 2024-2029 di Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini, Firnadi berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan berbagai aspirasi dan keluhan terkait pembangunan infrastruktur serta fasilitas rumah ibadah.

Firnadi menyoroti bahwa perbaikan infrastruktur jalan menjadi isu utama yang dihadapi oleh warga Samboja Barat. Banyak dari mereka yang mengeluhkan kondisi jalan yang buruk, yang menghubungkan antar desa, sehingga menghambat kelancaran transportasi dan aktivitas ekonomi. “Beberapa jalan di wilayah ini memerlukan perhatian serius, terutama dalam hal semenisasi dan perbaikan agar lebih mudah diakses oleh masyarakat,” jelas Firnadi.

Selain infrastruktur, Firnadi juga menerima banyak usulan dari warga mengenai kebutuhan pembangunan masjid di beberapa lokasi. Masyarakat setempat berharap adanya tambahan masjid untuk mendukung ibadah dan kegiatan keagamaan yang semakin berkembang. “Masjid memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial. Oleh karena itu, pembangunan rumah ibadah ini sangat diperlukan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Firnadi menjelaskan bahwa reses merupakan salah satu cara bagi anggota DPRD untuk berinteraksi langsung dengan konstituen dan memahami permasalahan yang mereka hadapi. “Selama masa reses ini, saya berusaha menggali informasi lebih dalam tentang kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Infrastruktur dan pendidikan menjadi dua topik yang paling sering disampaikan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Firnadi berkomitmen untuk memperjuangkan semua aspirasi yang disampaikan oleh warga Samboja Barat. “Saya akan mengangkat isu perbaikan infrastruktur dan pembangunan fasilitas publik, termasuk masjid dan sekolah, dalam rapat-rapat DPRD. Semua aspirasi yang disampaikan masyarakat akan kami perjuangkan untuk dapat diwujudkan,” tegas Firnadi, yang juga menambahkan bahwa masih banyak kawasan di Samboja Barat yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Adv