SAMARINDA. Sektor industri manufaktur kini menjadi fokus utama dalam perekonomian Indonesia. Di tahun 2023, sektor ini menyumbang lebih dari 18 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, mencapai 3.900 triliun rupiah. Begitu pula untuk Kalimantan Timur (Kaltim), yang selama ini sangat bergantung pada industri pertambangan, namun mulai menunjukkan perlunya pergeseran menuju sektor manufaktur.
Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menilai bahwa perkembangan sektor manufaktur harus diprioritaskan untuk memperkuat perekonomian daerah yang semakin lama bergantung pada hasil alam yang tak terbarukan. “Kaltim memiliki potensi besar untuk membangun industri manufaktur, dan itu harus dimulai sekarang. Kita punya SDA yang melimpah dan SDM yang terampil. Semua itu bisa menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa,” ujar Agusriansyah.
Statistik menunjukkan, sektor manufaktur telah menjadi primadona bagi investor dalam enam tahun terakhir. Investasi di sektor ini mencapai lebih dari 40 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa sektor manufaktur tidak hanya vital bagi perekonomian nasional, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah, khususnya Kaltim.
“Saya melihat peluang besar bagi Kaltim untuk lebih fokus pada manufaktur. Dengan keberadaan SDA dan SDM yang kita miliki, serta minat investasi yang tinggi, ini saatnya bagi Kaltim untuk bangun sektor ini,” tambah Agusriansyah.
Selain itu, Agusriansyah juga mendorong pemerintah untuk lebih memanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam membangun industri manufaktur. Dia menilai bahwa BUMD di Kaltim perlu didorong agar lebih proaktif dalam memanfaatkan potensi ekonomi yang ada, agar dapat berkontribusi lebih banyak pada perekonomian daerah.
“Sumber daya alam yang melimpah harus dikelola dengan bijak, dan sektor manufaktur adalah jalan yang tepat untuk mewujudkannya. BUMD harus berperan aktif dalam upaya ini. Kami di DPRD siap mendukung segala kebijakan yang mengarah pada pengembangan sektor manufaktur,” ujarnya.
Pada tahun 2023, kontribusi sektor manufaktur terhadap Perekonomian Kaltim tercatat sebesar 17,73 persen atau sekitar 149,53 triliun rupiah. Ini menunjukkan pentingnya sektor manufaktur dalam menopang perekonomian Kaltim ke depan. (adv)
Posted in Advertorial