Tangkapan Layar 2024-11-28 pukul 15.50.59

Serangan Buaya di Kutim Kian Marak, Sulasih Dorong Tindakan Preventif

Kutai Timur – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali dikejutkan oleh kasus serangan buaya. Sepanjang tahun, insiden ini terus memakan korban jiwa, baik di Sungai Sangatta maupun di sungai-sungai lain seperti Bengalon. Konflik antara manusia dan buaya kini bahkan meluas hingga ke permukiman warga.

Menanggapi situasi tersebut, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sulasih, menilai bahwa langkah konkret harus segera diambil untuk mengurangi risiko serangan buaya. Ia mengusulkan tiga langkah utama: pemasangan papan peringatan di sepanjang bantaran sungai, pembangunan pagar pengaman di area rawan, serta patroli rutin untuk memantau pergerakan buaya.

“Supaya kejadian serupa tidak terus-terusan terjadi, perlu langkah konkret dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban akibat konflik manusia dan satwa liar ini,” tegas Sulasih, Kamis (14/11/2024).

Habitat Semakin Terganggu

Sulasih menyoroti bahwa aktivitas manusia yang semakin mendekati habitat buaya menjadi salah satu penyebab meningkatnya konflik. Ia menilai pemukiman yang semakin dekat dengan sungai memicu buaya untuk bergerak ke wilayah permukiman, terutama saat habitat mereka terganggu.

“Kadang-kadang masyarakat ini, bagaimana ya, teledor atau bagaimana, tetap saja main di situ. Sekarang buaya sudah banyak yang lari ke jalan-jalan. Itu juga faktor pemukiman yang semakin dekat dengan habitat mereka,” ujarnya.

Ia meminta masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan kewaspadaan. Anak-anak diminta untuk tidak bermain di dekat sungai, terutama tanpa pengawasan orang dewasa.

Peran Edukasi dalam Pencegahan

Selain langkah fisik, Sulasih juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat edukasi kepada masyarakat. Penyuluhan tentang bahaya buaya dan cara menghindari serangan perlu dilakukan secara berkala.

“Tidak cukup hanya dengan larangan. Harus ada langkah nyata untuk meminimalisir risiko serangan buaya. Jangan sampai nyawa warga terus menjadi taruhan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sangat penting. Koordinasi yang baik akan membantu dalam mencari solusi terbaik demi keselamatan masyarakat.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Jangan sampai kita abai hingga korban terus berjatuhan. Ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (adv)

Posted in

Berita Lainnya

Desain tanpa judul (4)_11zon
Desain tanpa judul (2)_11zon
Desain tanpa judul_11zon
Desain tanpa judul (1)_11zon
Desain tanpa judul (3)_11zon
Desain tanpa judul (4)_11zon
Desain tanpa judul (2)_11zon
Desain tanpa judul_11zon
Desain tanpa judul (3)_11zon

Populer Post

Arsip